Wakaf Bisa Menjadi Jantung Ekonomi Indonesia

Wakaf Bisa Menjadi Jantung Ekonomi Indonesia


Indonesia mempunyai potensi wakaf yang sangat besar, karena orang Indonesia orangnya jiwa memberi dan menolongnya kuat. Mereka ingin menolong orang lain itu cepat tersentuh. Misalnya, saat penggalangan dana untuk Palestina, masyarakat Indonesia begitu ringan tangan memberikan bantuan.


Wakaf bisa menjadi jantung ekonomi di Indonesia jika wakaf disinergikan dengan bagian-bagian lainnya. Wakaf (disinergikan) dengan haji misalnya. Itu kan orang-orang (daftar haji) yang artinya punya duit, kita minta aja setiap jamaah haji wakaf Rp 100.000 uang cash. Kita punya 210.000 jamaah haji per tahun, dikali Rp 100.000, itu udah Rp 21 miliar per tahun.


Dengan dana wakaf yang terkumpul tersebut, jelasnya, bisa digunakan untuk membangun rumah sakit atau sesuatu lainnya yang dapat menguntungkan umat.


Selain itu, wakaf juga bisa disinergikan dengan asuransi, bank, atau dengan zakat. Dengan asuransi sekarang sudah ada, namanya polis wakaf wasiat asuransi. Misalnya kalau saya beli asuransi jiwa, kalau saya kecelakaan, saya meninggal, kan saya dapat klaim, katakan dapat klaimnya Rp 500 juta. Nah itu saya bisa buat wasiat Rp 200 juta saya wakafkan untuk nazir si anu, untuk Rumah Sakit Islam Bogor, misalnya.


Intinya, bahwa wakaf ini bisa menjadi sentral yang bisa disinergikan dengan aspek-aspek yang lainnya.


Masyarakat harus sadar bahwa besarnya potensi wakaf tersebut bisa kita sinergikan untuk mengatasi masalah ekonomi di Indonesia. Jadi wakaf ini sebagai jantung, jantung ekonomi ini. Bisa sinergi ke bank, zakat, asuransi dan haji. 


Penulis : Dr. Hendri Tanjung. Ph.D
Komisioner Badan Wakaf Indonesia





Ayo share artikel ini melalui sosial media kamu dengan klik salah satu tombol di sebelah kanan layar. Terimakasih & Semangat Berwakaf Amazing People!

Komentar

Silakan Masukan Komentar ...

Artikel Terkait


Donasi