Sistem Pendidikan Luqman

Sistem Pendidikan Luqman


Pendidikan merupakan elemen terpenting bagi kemajuan suatu bangsa, dari pendidikanlah akan lahir generasi penerus yang baik sehingga dapat membawa bangsanya kepada kemajuan, semakin meningkat kualitas pendidikan, maka akan semakin cepat suatu bangsa memperoleh kemajuan. Peningkatan kualitas pendidikan akan terjadi jika ditunjang oleh sistem pendidikan yang dibuat dan dilaksanakan dengan baik.

Sistem pendidikan nasional yang tertuang UU Republik Indonesia no 20 tahun 2003 nyatanya belum mampu mengatasi permasalahan yang muncul pada anak-anak generasi penerus bangsa, seperti kenakalan remaja, pergaulan bebas, lulusan tanpa keterampilan, krisis akhlaq, bahkan yang terbaru banyak keluhan orang tua tentang sikap dan prilaku anaknya selama belajar dirumah. Hal tersebut merupakan sedikit contoh dari banyaknya permasalahan yang terjadi pada anak-anak generasi muda kita. Bukan dari sistemnya yang kurang namun pada implementasinya yang belum maksimal, pelaksanaan sistem lebih mengutamakan kognitif (ilmu pengetahuan) dan menomorduakan afektif dan psikomotorik.

Sebelum sistem pendidikan Nasional tertuang, Allah SWT sudah menjelaskan kepada kita tentang sistem pendidikan terhadap anak yang ideal, yakni tertuang dalam Al Qur’an surat Luqman ayat 13 sampai ayat 15, yang berbunyi :

وَإِذۡ قَالَ لُقۡمَـٰنُ لِٱبۡنِهِۦ وَهُوَ يَعِظُهُ ۥ يَـٰبُنَىَّ لَا تُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ‌ۖ إِنَّ ٱلشِّرۡكَ لَظُلۡمٌ عَظِيمٌ۬ (١٣) وَوَصَّيۡنَا ٱلۡإِنسَـٰنَ بِوَٲلِدَيۡهِ حَمَلَتۡهُ أُمُّهُ ۥ وَهۡنًا عَلَىٰ وَهۡنٍ۬ وَفِصَـٰلُهُ ۥ فِى عَامَيۡنِ أَنِ ٱشۡڪُرۡ لِى وَلِوَٲلِدَيۡكَ إِلَىَّ ٱلۡمَصِيرُ (١٤) وَإِن جَـٰهَدَاكَ عَلَىٰٓ أَن تُشۡرِكَ بِى مَا لَيۡسَ لَكَ بِهِۦ عِلۡمٌ۬ فَلَا تُطِعۡهُمَا‌ۖ وَصَاحِبۡهُمَا فِى ٱلدُّنۡيَا مَعۡرُوفً۬ا‌ۖ وَٱتَّبِعۡ سَبِيلَ مَنۡ أَنَابَ إِلَىَّ‌ۚ ثُمَّ إِلَىَّ مَرۡجِعُكُمۡ فَأُنَبِّئُڪُم بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ (١٥)

 

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar. Dan Kami perintahkan kepada manusia berbuat baik kepada dua orang ibu- bapanya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun, bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Ku lah kembalimu, Maka Ku beritakan kepadamu apa  yang  telah kamu kerjakan.”

Dalam surat Luqman ini Allah menjelaskan bahwa sistem dan langkah-langkah pendidikan kepada anak adalah dimulai dengan menanamkan aqidah, sehingga dengan aqidah yang kokoh akan berimplikasi pada keimanan dan ketakwaan anak. Dengan keimanan dan ketakwaan, anak akan mempunyai filter dan bisa membedakan mana yang baik yang harus dilakukan serta mana yang buruk yang harus ditinggalkan.

Langkah kedua dalam mendidik anak adalah mengenalkan serta menerapkan adab dan akhlaq yang baik. Para ulama kita telah mencontohkan bahwa pelajari dahulu adab dan akhlaq sebelum mempelajari ilmu, karena dengan adab dan akhlaq akan mempermudah dalam mempelajari ilmu. Pengajaran adab dan akhlaq ini minim kita jumpai dalam pendidikan kepada anak karena pengajaran ini bukan hanya bersifat teoritis namun lebih kepada praktek. Beberapa metode dalam mengajarkan akhlaq kepada anak supaya lebih mudah dimengerti dan dipraktekan adalah dengan: uswatun hasanah (keteladanan), pembiasaan, penyampaian kisah akhlaq para tokoh, mau’izhah al hasanah (nasihat yang baik) dan perhatian kita sebagai pendidik.

Langkah ketiga dalam mendidik anak adalah memberikan ilmu, catatan pada point ketiga ini yang sering ditemui adalah ketika anak hanya mengikuti pendidikan sebatas formalitas. Hadir sekolah tapi selepas pulang sekolah tidak ada ilmu yang dibawa, hal ini juga sejalan dengan orientasi sebagian besar anak yang menginginkan bersekolah itu hanya supaya bisa lulus, setelah lulus bisa bekerja dan menghasilkan uang. Hal ini juga yang seharusnya dipahamkan kepada anak sebelum diberikannya ilmu. Karena manfa’at ilmu yang kita cari itu bukan hanya untuk menghasilkan nilai dan materi yang banyak, tetapi untuk memudahkan kita dalam mengerungi kehidupan dunia supaya selamat hingga sampai ke akhirat.

Pelajaran dari Al Qur’an surat Luqman ayat 13 hingga 15 berkorelasi pada terpenuhinya tujuan system pendidikan nasional kita yakni “untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Semoga generasi penerus bisa memahami untuk apa mencari ilmu dan bagaimana cara mendapatkan ilmu sehingga dengan ilmu tersebut akan lahirlah generasi penerus yang robbani yang dapat memajukan bangsanya bukan malah merugikan bangsanya.


Penulis :

Andi. S.Pd





Ayo share artikel ini melalui sosial media kamu dengan klik salah satu tombol di sebelah kanan layar. Terimakasih & Semangat Berwakaf Amazing People!

Komentar

Silakan Masukan Komentar ...

Artikel Terkait


Donasi