Bagaimana Berpuasa Dalam Masa Wabah Covid-19
Bulan
suci Ramadhan ditandai dengan banyaknya berkumpul keluarga muslim dan
sahabatnya, terlihat saat berbuka puasa “iftar” setelah adzan Maghrib ataupun
saat “suhour” menjelang fajar. Kebanyakan muslim semakin rajin hadir di Masjid
untuk melakukan sholat “Taraweeh” berjamaah dan “qiyam” selama sebulan.
Sebagian Muslim juga meluangkan waktunya pada 10 hari terakhir berturutturut
siang dan malam (i’tikaf) untuk beribadah. Kegiatankegiatan ibadah ini memang
teratur dilakukan oleh Muslim selama bulan Ramadhan. Tahun ini Ramadhan jatuh
antara akhir April dan Mei, sedang pandemi COVID-19 saat ini masih berlangsung.
Penularan COVID-19 dipermudah akibat adanya
kontak erat antara orang-orang, padahal virus tersebut menyebar melalui droplet
saluran nafas dan permukaan-permukaan yang terkontaminasi. Mitigasi terhadap
dampak kesehatan masyarakat tersebut, oleh beberapa negara telah dilakukan
langkah-langkah “physical distancing”, yang ditujukan untuk memutuskan
penularan dengan mengurangi interaksi antara orang-orang.(2)
Bagaimana pengaruh puasa terhadap
tubuh manusia?
Puasa
adalah perisai dari penyakit rohani, hati dan badan serta memberikan manfaat
yang tidak terhitung. Puasa juga memberikan peran yang luas dalam menjaga
kesehatan, menghancurkan sisa-sisa makanan dan menjaga diri dari makanan yang
membahayakan. Terlebih apabila dilakukan dengan benar. Tubuh sangat memerlukan
puasa untuk istirahat. Kemudian, puasa juga dapat mengatur stamina tubuh dan
anggota-anggota tubuh. Jadi, puasa memberikan pengaruh positif yang sangat
besar bagi kesehatan (Ibnu Qoyyim).(1)
Langkah-langkah menghadapi pandemi
COVID-19
Pada masa pandemi COVID-19, strategi
komunikasi yang kuat merupakan hal penting dalam menjelaskan kepada masyarakat
tentang alasan-alasan tentang putusan-putusan yang diambil Kementrian Kesehatan
pusat layak dipertimbangkan sebagai pusat informasi primer dengan adanya saran
“physical distancing” serta langkah langkah lainnya yang pantas diajukan
sehubungan masa wabah COVID-19, apabila dikaitkan dengan bulan Ramadhan.
Tokoh-tokoh ulama dilibatkan dari awal, karena merekalah nantinya yang aktif
mengomunikasikan kepada masyarakat.
Pertimbangan
menyeluruh :
Saran pada Physical distancing
- Lakukan
physical distancing secara ketat dengan mempertahankan jarak paling tidak 1
meter (3 kaki) antara orang-orang sepanjang waktu.
- Gunakan cara salam selain cara budaya dan agama untuk menghindari kontak fisik. Seperti, lambaian, anggukan, atau meletakkan tangan diatas jantung.
Hentikan berkerumun dalam jumlah besar sehubungan dengan kegiatan-kegiatan pada bulan Ramadhan. Seperti, lokasi hiburan, pasar dan toko-toko.
Saran untuk resiko tinggi
- Mendorong orang yang merasa kurang sehat atau mengidap gejala COVID-19 untuk menghindari kegiatan-kegiatan dan harus mengikuti panduan nasional dan dimasukan sebagai ODP (Orang Dalam Pemantauan), atau PDP (Pasien Dalam Pengawasan).
- Mendorong
orang usia lanjut dan yang mempunyai penyakit yang sudah ada sebelumnya
(seperti, penyakit kardiovaskular, diabetes, penyakit paru kronik, dan kanker)
untuk tidak menghadiri kerumunan, karena mereka tersebut rentan menjadi penyakit
berat dan mati dari COVID-19.
Langkah-langkah imitigasi untuk
kerumunan fisik
Langkah-langkah berikut sebaiknya dilakukan
pada kerumunan yang terjadi selama Ramadhan, umroh, dan buka puasa bersama
Lokasi:
Sebaiknya outdoor, kalau tidak, bisa indoor asalkan dengan ventilasi yang adekuat dan aliran udara yang memenuhi syarat.
- Mempersingkat
waktu
- Mengurangi
yang hadir
- Physical
distancing saat duduk dan berdiri, sholat, wudhu, dan di tempat penyimpanan
sandal/sepatu
- Mendorong hygiene yang sehat
Sering membersihkan tempat ibadah, ruangan dan bangunan
Kedermawanan
Perhatian khusus dianjurkan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan saat penyaluran “sadaqat” atau “zakat” selama bulan Ramadhan, pertimbangkan langkah-langkah “physical distancing” di lokasi. Hindari kerumunan saat “iftar” atau lebih baik memberikannya dalam bentuk box makanan.
Penulis :
(RS Jatisampurna Kota Bekasi)
Komentar