Menjaga Kesehatan Selepas Hari Raya Idul Fitri
Bagaimana hasil dari
Ibadah Ramadhanmu?
Puasa
selama 30 hari di bulan Ramadhan adalah suatu proses melatih tubuh kita untuk
melakukan detoksifikasi. Oleh karena itu hasil dari latihan sebulan ini
haruslah kita jaga untuk meningkatkan kualitas kesehatan tubuh kita. Rutinitas
dan kegiatan yang dilakukan saat puasa Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri dan
setelahnya tentu akan berbeda.
Pada
saat Hari Raya Idul Fitri identik dengan makanan berlemak/bersantan, manis dan
berkalori tinggi. Hampir di setiap rumah pasti menyediakan menu opor ayam,
semur, rendang, sambal goreng ati, kue nastar, kacang goreng, dll. Aneka
makanan yang disebutkan tadi bukan berarti tidak boleh kita konsumsi tapi harus
dikonsumsi dalam batas kewajaran dan dimbangi dengan konsumsi makanan-makanan
yang berserat tinggi. Pada saat lebaran ada baiknya kita mengkonsumsi menu
sehat seperti mengolah ketupat dengan beras merah, daging tanpa lemak untuk
semur atau rendang, opor ayam tanpa santan atau mengganti santan dengan bahan
yang lain seperti kemiri atau susu non fat. Untuk sayuran bisa disajikan dalam
bentuk salad dan aneka buah - buahan.
Menjaga
tubuh kita agar selalu sehat setelah hari raya idul fitri sangatlah penting.
Berikut ada beberapa tips untuk menjaga kesehatan selepas Hari Raya Idul Fitri.
1.
Hindari makanan dan minuman manis yang berlebihan.
Minuman
bergula pastinya banyak dikonsumsi saat puasa yang justru bukanlah kebiasaan
yang baik jika dilanjutkan. Jika ingin menerapkan pola hidup yang sehat, ganti
minuman manis dan juga bergula dengan air putih yang baik untuk tubuh.
Berdasarkan Permenkes No. 30 tahun 2013 batasan konsumsi gula tidak boleh lebih
dari 50 gr/hari atau setara dengan 4
sendok makan.
2.
Menjaga pola makan
Tidak
mudah menjaga pola makan apabila kita
masih mengikuti kebiasaan saat puasa dan Lebaran, yaitu makan dengan porsi yang
cukup besar saat berbuka ditambah dengan makanan bergula yang biasanya
dikonsumsi cukup sering saat menjalankan puasa dan juga Lebaran. Coba kurangi
porsi makan dan juga makanan manis yang biasanya dihidangkan sesudah
makan.Sebaiknya makan dengan pola gizi seimbang dengan asupan protein nabati
2-3 porsi, protein hewani 2-3 porsi, makanan pokok 3-8 porsi, sayuran 3-5
porsi, buah 3-5 porsi dan minum air mineral minimal 8 gelas dalam satu hari.
Hal ini dapat diterapkan dalam sajian piring makanku yang dianjurkan dalam
Permenkes No. 41 Tahun 2014.
Dalam satu porsi sajian Piring Makanku, sayur-sayuran dan buah-buahan memiliki porsi paling banyak, yakni separuh bagian piring setiap makan (satu kali sajian). Separuh bagian piring lainnya dapat diisi dengan makanan pokok yang bisanya mengandung karbohidrat dan lauk-pauk yang banyak mengandung protein (porsi protein harus lebih banyak dibanding karbohidrat).
Selain
dari pola gizi seimbang perlu ditambahkan makanan yang mengandung probiotik
untuk menjaga saluran cerna. Hal ini disebabkan karena kondisi pencernaan
sering bermasalah setelah lebaran
seperti sakit perut, diare, dan gangguan lain yang menyebabkan sensitivitas
dari lambung meningkat dan kerap menyebabkan rasa nyeri yang sangat mengganggu.
Contoh jenis makanan yang mengandung probiotik antara lain yoghurt, kefir.
3.
Olahraga
Selama puasa, kita akan merasa malas untuk berolahraga karena tubuh merasa capai dan lemas. Begitu juga saat Lebaran, kita akan merasa malas sekali untuk olahraga dan hanya makan banyak. Kebiasaan ini tidaklah sehat yang nantinya akan mengganggu kesehatan dan juga akan mempengaruhi kegiatan sehari hari yang dilakukan. Mulailah berolahraga untuk membakar kalori dan juga pola hidup yang sehat. Olahraga yang bisa dilakukan adalah dengan berlari, joging, berenang, senam, bersepeda dan lain-lain dengan durasi 30 menit setiap hari atau 3-5 kali/minggu. Selain olahraga lakukan aktifitas fisik yang meningkatkan pengeluaran tenaga atau energi seperti berkebun, menyapu, mengepel, mencuci, naik turun tangga.
Penulis
:
Cut Kemala Handayani,
S.Gz, RD
(PROKAMI BEKASI RAYA)
Komentar