Amal Shalih Ada Yang Prioritas, Rugilah Yang Mengabaikannya
Sedekah (shodaqoh) merupakan salah satu amal prioritas yang menjadikan pelakunya mendapat tempat VIP dipadang Mahsyar kelak. Para ahli shodaqoh menjadi satu dari tujuh golongan yang diberikan tempat/posisi berbeda berupa naungan dari Allah swt.
Berdasarkan HR Bukhori dan HR Muslim dari Abu Hurairah: "Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah dengan naungan ‘Arsy-Nya pada hari di mana tidak ada naungan kecuali hanya naungan-Nya semata", Kalau didunia saja kita melihat saat orang-orang banyak berkumpul dan berdiri di lapangan untuk suatu acara, maka biasanya ada tenda khusus untuk para tamu undangan terhormat sehingga membuat kondisi mereka sangat nyaman. Nah di akhirat begitu pula dan bahkan jauh lebih hebat. Karena diluar kelompok yang berada dibawah naungan Alllah ini kondisinya sangat memprihatinkan.
Mereka berdiri dibawah terik matahari yang sangat panas, menunggu untuk waktu yang luar biasa lamanya menanti giliran dipanggil. Tetesan keringat mereka menjadi banjir yang menggenang, ada yang sampai mata kaki, ada yang sepinggang hingga ada yang sampai ke mulutnya sehingga hampir-hampir membuatnya susah bernafas.
Sungguh beruntung mereka yang berada ditempat VIP ketika itu, berada dibawah naungan arsy Allah swt. Ini adalah salah satu seleksi pertama yang insya Allah memberi pertanda kemudahan-kemudahan untuk proses selanjutnya. Ada tujuh kelompok khusus sebagai yang disebutkan dalam hadits.
Diantaranya:
“Seseorang yang mengeluarkan shadaqah lantas di-sembunyikannya sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diperbuat tangan kanannya.”
Mengenai tangan kiri
tidak mengetahui apa yang dilakukan tangan kanannya, Ibnu Katsir menjelaskan
bahwa ini adalah dalil yang menunjukkan bersedekah dengan sembunyi-sembunyi itu
lebih afdhol.
Sebagian ulama
menjelaskan hal tersebut dengan pengertian:
Ini menunjukkan tingkat keikhlasan yang sangat tinggi, tidak mengingat- ingat apa yang sudah diberikan, tidak juga menceritakan. Mereka tidak merasa berat sedikitpun dalam memberikan shodaqoh, benar-benar ringan karena sudah menjadi kebiasaanya sering berbuat kebaikan.
Ini memang tidak mudah. Makanya nanti di padang mahsyar mendapat perlakuan khusus. Shodaqoh disini dapat berupa harta maupun kebaikan yang lain. Dalam hadits shohih disebutkan 'kullu ma'rufin shodaqoh', semua kebaikan yang kita tebarkan adalah shodaqoh.
Pertanyaannya bagaimana memotivasi diri kita bisa masuk kategori kelompok ahli shodaqoh yang berhak mendapat naungan Allah swt. Tentulah perlu usaha sungguh-sungguh karena hadiahnya sangat spesial.
Diantara usaha
yang bisa kita lakukan adalah:
1. Fahami sedekah itu
hakikatnya untuk diri sendiri.
Nah ketika kita faham
bahwa ini kembali kepada kita, keluarga kita maka insya Allah kita tidak merasa
berat memberikan shodaqoh karena kita yakin shodaqoh ini akan menghilangkan
kecemasan dan kesedihan di dunia, alam barzakh, ataupun di akhirat.
Ini sesuai dengan penjelasan Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar
tafsir abad 14 H tentang tafsir QS Al Baqarah ayat 274 : "Orang-orang yang
menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan
terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati." Jadi kalau kita ingin
senantiasa dalam kegembiraan dan hilang kecemasan maka biasakanlah bersedekah.
2. Memperbanyak sedekah sebagaimana melepas anak panah, kita tidak tahu mana yang akan mengenai sasaran. Maksudnya karena menjaga keikhlasan dalam bersedekah itu sulit maka perbanyak aja bersedekah. Ibarat kita baru belajar memanah, mungkin diawal-awal banyak yang meleset. Tapi lama-lama menjadi lebih terarah dan dapat mengenai target, yakni ridho Allah swt.
3. Mengenang keajaiban
sedekah pada diri sendiri dan kisah-kisah para ahli shodaqoh.
Sebagian dari kita mungkin sudah merasakan bagaimana kita merasakan balasan
Allah dari hasil shodaqoh kita, ini menjadi bukti kesertaan Allah yang bisa
kita ingat-ingat. Selain itu sangat banyak
kisah-kisah kemuliaan yang didapat para ahli shodaqoh yang dapat membuat
kita semakin mantab dengan keistimewaan shodaqoh.
4. Sedekah itu
hakikatnya kita membeli kebahagiaan.
Kebahagiaan yang dirasakan hanya oleh orang-orang yang berkorban dengan sedekahnya. Semakin butuh pengorbanan maka insya Allah qualitasnya semakin tinggi. Sedekah itu sering dipandang banyak orang dilihat dari jumlahnya, tapi beberapa kisah para ahli shodaqoh menunjukkan kualitas shodaqoh berbanding lurus dari seberapa butuhnya kita dengan yang kita sedekahkan tersebut.
Kisah Ali ra dan keluarga yang memberikan makan orang yang kelaparan bahkan diabadikan dalam surat Al insan. Padahal secara jumlah mungkin kalah dengan apa yang bisa dilakukan para hartawan. Tapi pengorbanan Ali ra dan keluarga itulah yang membedakannya karena mereka benar-benar membutuhkan apa yang mereka shodaqohkan tersebut.
5. Sedekah itu
sebaiknya dijadikan kebiasaan bukan sekedar pengetahuan.
Mulailah dari yang
kecil tapi sering.
“Sesungguhnya seorang hamba bersedekah dengan sebiji kurma dari hasil usaha yang baik lalu diterima oleh Yang Maha Memaksa dengan TanganNya lalu Dia mengembangkannya untuk salah seorang di antara kalian sebagaimana salah seorang dari kalian mengembangkan anak kudanya hingga menjadi seperti gunung yang besar.” HR Bukhori 1410
6. Usahakan jangan menolak apa bila ada yang meminta. Karena pada hakikatnya Allah sedang memanggil kita untuk lebih dekat kepadanya dengan jalan memberikan shodaqoh tersebut.
Itulah mungkin beberapa kiat yang semoga membuat kita bisa lebih dekat menjadi ahli shodaqoh. Sekali lagi perlu difahami shodaqoh itu banyak bentuknya bisa infaq atau kebaikan yang lain.
Kadang banyak rumor yang beredar tentang pengemis jadi-jadian maksudnya mereka yang sebetulnya bukan pengemis tapi berpura-pura jadi pengemis.
Nah untuk yang seperti ini, kalau kita mengetahui mereka tidak butuh, sah-sah aja tidak dikasih, tapi kalo kita tidak tahu terus kita tidak mau memberi, ya.. siapkan aja jawaban apa yang kau beri (diakhirat nanti jika ia memang benar-benar membutuhkan).
Akhirulkalam semua yang benar itu datang dari Allah swt. Mohon maaf jika ada kesalahan dan kekurangan untuk semua ulasan diatas. Semoga kita semua menjadi ahli shodaqoh yang berhak mendapat naungan Allah di padang mahsyar nanti. Aamiin ya Rabbal'alamiin.
Penulis
: H.
Mohammad Kurniadi Rasyid. Dipl. Ing. MM
Komentar